Mengubah kotak saran menjadi bentuk keinginan memahami orang lain, kemudian diri sendiri

1 minute read

Published:

Fighting has been made obligatory upon you believers, though you dislike it. Perhaps you dislike something which is good for you and like something which is bad for you. Allah knows and you do not know.
2:216

Kotak saran awalnya berniat untuk memberi ruang supaya bisa saling berkomunikasi.

Cuma umum terlihat kalau kotak saran itu berdebu, ga diurus. Si yang memberi saran menganggap bahwa percuma ngasih saran soalnya ga didenger.

Yang meminta saran menganggap percuma ngasih kotak saran kalau emang ga ada yang mau kasih, atau terbuka dst dst.

Gini aja, misal saya seorang staff, ada kotak saran kan ayo diisi supaya memajukan dan segalanya. Oke, saya kasih saran supaya performa meningkat dan menghasilkan pekerjaan yang lebih bagus, dengan menaikan kompensasi saya, bagaimana?

Well I have bad news for you. Of course, most likely, Ga bakal dikasih.

Gimana kalau gini, konteksnya adalah kita memang butuh menjadi lebih mengerti satu sama lain. Si level manajemen eksekusif kepengen produknya, atau performanya sebaik mungkin.

Sedangkan para level staff, perlu supaya engagementnya tetap positif, dan wellbeingnya terjamin. We spent for almighty 8 hours. And thats still a minimum.

Gimana kalau diubah penyampaiannya dari “Kotak Saran” menjadi pertanyaan yang kita benar membutuhkannya. No problem the examples will be given.

Rate 1/5.

1. Do you like the product?

2. Do you like in general or do you like the idea of what your current team is doing?

3. Do you like, or love even, of how it is going?

Then we can have a discussion, simply at least not a bad improvement of addressing one another’s needs. isnt it